06-30-2013, 03:19 PM
Selamat malam, sahabat-sahabat GK yang terkasih.
Dua hari ini kita merayakan hari raya orang kudus: kemarin kita merayakan Pesta Nama (Wajib) Santo Ireneus, sedangkan hari ini kita merayakan Hari Raya Santo Petrus dan Paulus. Warna liturgis untuk hari-hari ini adalah MERAH. Mengapa merah?
Merah sebagai warna liturgis dikenakan pada hari-hari berikut:
- Hari Minggu Palma
- Hari Jumat Agung
- Hari Minggu Pentakosta
- Perayaan-perayaan Sengsara Tuhan
- Pesta para rasul dan pengarang Injil (kecuali Santo Yohanes yang tidak dimartir)
- Perayaan-perayaan para martir
Jika kita cermati, sebagian besar hari-hari itu memiliki persamaan, yaitu DARAH. Warna merah, yang adalah warna darah, merupakan lambang pengorbanan Kristus dan para martir-Nya. Melalui warna merah, kita diingatkan akan Darah Kudus yang telah tercurah bagi kita di kayu salib. Kita yang telah berdosa melawan Dia, telah ditebus-Nya sehingga semua yang percaya pada-Nya beroleh hidup kekal.
Kita pun juga dikuatkan oleh jasa-jasa para martir Gereja; para martir ini dengan gagah berani rela menumpahkan darah bagi Kristus yang mereka kasihi. Saat ini mereka sudah HIDUP bersama Allah di surga, namun senantiasa mendoakan kita semua, Gereja yang masih berziarah di bumi, agar kelak kita juga bisa ikut merayakan Perjamuan Anak Domba di surga. Warna merah darah para martir memberi kita semangat untuk meniru kesaksian mereka dalam mengikuti Kristus sampai mati.
Selain itu, merah juga melambangkan API, sesuai dengan Hari Raya Pentakosta. Lidah-lidah api adalah lambang Roh Kudus; api inilah yang mengobarkan iman para rasul sehingga mereka berani mewartakan Kristus kepada sahabat maupun musuh. Iman mereka menyala-nyala dan memukau semua yang mendengar kesaksian mereka, sehingga semakin banyaklah jiwa yang dimenangkan bagi Kristus.
Kita yang telah menerima Sakramen Krisma, berarti telah menerima Roh Kudus yang sama yang mengilhami para rasul. Hendaknya kita selalu berani menghidupi iman yang sudah diwariskan kepada kita. Semoga Darah Kristus selalu menjadi minuman yang menyegarkan jiwa kita, dan doa-doa para martir di surga menjadi penyemangat kita hingga garis akhir.
==========================
-Deo Duce-
Dua hari ini kita merayakan hari raya orang kudus: kemarin kita merayakan Pesta Nama (Wajib) Santo Ireneus, sedangkan hari ini kita merayakan Hari Raya Santo Petrus dan Paulus. Warna liturgis untuk hari-hari ini adalah MERAH. Mengapa merah?
Merah sebagai warna liturgis dikenakan pada hari-hari berikut:
- Hari Minggu Palma
- Hari Jumat Agung
- Hari Minggu Pentakosta
- Perayaan-perayaan Sengsara Tuhan
- Pesta para rasul dan pengarang Injil (kecuali Santo Yohanes yang tidak dimartir)
- Perayaan-perayaan para martir
Jika kita cermati, sebagian besar hari-hari itu memiliki persamaan, yaitu DARAH. Warna merah, yang adalah warna darah, merupakan lambang pengorbanan Kristus dan para martir-Nya. Melalui warna merah, kita diingatkan akan Darah Kudus yang telah tercurah bagi kita di kayu salib. Kita yang telah berdosa melawan Dia, telah ditebus-Nya sehingga semua yang percaya pada-Nya beroleh hidup kekal.
Kita pun juga dikuatkan oleh jasa-jasa para martir Gereja; para martir ini dengan gagah berani rela menumpahkan darah bagi Kristus yang mereka kasihi. Saat ini mereka sudah HIDUP bersama Allah di surga, namun senantiasa mendoakan kita semua, Gereja yang masih berziarah di bumi, agar kelak kita juga bisa ikut merayakan Perjamuan Anak Domba di surga. Warna merah darah para martir memberi kita semangat untuk meniru kesaksian mereka dalam mengikuti Kristus sampai mati.
Selain itu, merah juga melambangkan API, sesuai dengan Hari Raya Pentakosta. Lidah-lidah api adalah lambang Roh Kudus; api inilah yang mengobarkan iman para rasul sehingga mereka berani mewartakan Kristus kepada sahabat maupun musuh. Iman mereka menyala-nyala dan memukau semua yang mendengar kesaksian mereka, sehingga semakin banyaklah jiwa yang dimenangkan bagi Kristus.
Kita yang telah menerima Sakramen Krisma, berarti telah menerima Roh Kudus yang sama yang mengilhami para rasul. Hendaknya kita selalu berani menghidupi iman yang sudah diwariskan kepada kita. Semoga Darah Kristus selalu menjadi minuman yang menyegarkan jiwa kita, dan doa-doa para martir di surga menjadi penyemangat kita hingga garis akhir.
==========================
-Deo Duce-