#1
berikut kisah dan renungan copas dari grup FB http://www.facebook.com/pages/Indah-Bers...8981093920
semoga bermanfaat dan bisa menguatkan iman kita..may JESUS bless us all..



JAWABAN DOA :

Pada suatu hari seorang wanita
sedang membimbing
keponakannya belajar.Tapi tidak
seperti biasanya, kali ini
keponakannya tidak bisa
berkonsentrasi. Ternyata salah
satu kelerengnya hilang.

Tiba - tiba anak itu berkata, "Bi,
bolehkah aku berlutut dan
meminta Allah untuk
menemukan kelerengku ?"
Ketika bibinya mengizinkan,
anak itu lalu berlutut di dekat
kursinya, menutup matanya dan
berdoa dengan sungguh -
sungguh. Selesai berdoa dia
bangkit berdiri dan melanjutkan
pelajarannya.

Keesokan harinya, bibinya yang
takut doa keponakannya tidak
terjawab, dan dengan demikian
akan melemahkan imannya,
dengan khawatir bertanya,

"Sayang, apakah engkau sudah
menemukan kelerengmu ?"

"Tidak, Bi" Jawab anak itu,

"tetapi Allah telah membuatku
tidak menginginkan kelereng itu
lagi."

Alangkah indahnya iman anak
itu.

Allah memang tidak selalu
menjawab doa kita menurut
kehendak kita, tetapi jika kita
tulus berdoa, Dia akan
mengambil keinginan kita yang
bertentangan dengan kehendak-
Nya.

Maju terus dalam Tuhan, Tuhan
Yesus memberkati saudara dan
seisi rumah, Amin.

Tuhan Yesus memberkati.


DIBALIK JENDELA :
Di sebuah rumah sakit, di salah
satu sudut kamar rawat-inap
ada dua orang lelaki yang
menderita sakit cukup parah,
kedua orang tersebut hanya
dipisahkan oleh pembatas tipis,
sehingga mereka berdua bisa
bercakap-cakap walau tidak bisa
melihat satu dengan yang lain

Salah seorang lelaki setiap 1 jam
dalam sehari diizinkan duduk di
dekat jendela, untuk membantu
melonggarkan pernafasannya,
sedangnya lelaki yang satu lagi
tidak bisa bangun karena
beberapa bagian tulang patah
dan luka dalam yang cukup
parah mengharuskan ia terus
terbaring.

Pada permulaannya mereka
bercakap-cakap, tentang
pekerjaan, keluarga, kegemaran
dan membicarakan apapun agar
mereka tidak bosan.
Kemudian setiap siang, lelaki
yang diizinkan duduk,
menghadap jendela dan selalu
bercerita apa saja yang bisa ia
lihat di luar melalui satu-
satunya jendela yang ada di
ruang rawat-inap mereka
tersebut.

Nampak dari jendela taman
dengan kolam yang bersih dan
luas dengan beberapa bebek di
sekitarnya, ada beberapa anak-
anak bermain kapal-kapalan,
beberapa remaja bergandengan
tangan, ada juga orang-orang
tua yang nampak bercakap-
cakap dan membaca buku di
kursi-kursi sekitar taman.

Lelaki yang terbaring hanya
mendengar dengan seksama
dan sesedikit berkomentar
untuk meramaikan suasana,
kadang gelak tawa muncul dari
dua orang yang sudah bosan
dirawat terus menerus tersebut.

Suatu siang, terdengar parade
band yang begitu jelas, riuh
rendah, lelaki yang diizinkan
duduk segera menghadap
jendela dan bercerita begitu
detilnya kepada temannya yang
terbaring, sementara lelaki yang
terbaring dengan gembira
menyimak apa yang diceritakan
temannya tersebut.

Hari berlalu, di suatu pagi,
beberapa petugas rumah sakit
masuk ke ruangan tersebut
masuk lebih banyak daripada
hari biasa, suara-suara roda
ranjang yang didorong nampak
jelas, beberapa saat kemudian
keadaan sepi lagi, hanya ada
seorang perawat yang seperti
biasa membantu mengganti
perban lelaki yang terbaring.

Perawat itu mengatakan sudah
saatnya perban disekitar muka
lelaki yang terbaring bisa dibuka
dan bisa bertukar tempat karena
ranjang yang satu lagi telah
kosong, lelaki selalu terbaring
begitu gembira, karena dengan
begitu ia bisa melihat lagi, tidak
perlu mendengar cerita dari
temannya.

Begitu ia bisa melihat dekat
jendela, ia terkejut, karena
hanya cahaya siang dan tembok
saja yang nampak dihadapan
jendela dan tidak ada yang menarik untuk dipandang, ia lalu berkeluh kesah
bahwa selama ini ia dibohongi
oleh teman sekamarnya.

Perawat itu hanya tersenyum
dan mengatakan, " mungkin dia
hanya ingin membuat anda
gembira dan bersemangat,
teman kamar anda itu buta
sejak ia dirawat di kamar ini dan
sudah meninggal pagi tadi".

Moral yang bisa diambil dari
kisah ini:
Adalah harta dan kebahagiaan
yang tak ternilai harganya jika
kita bisa membuat orang
bahagia meskipun kita juga
sedang dilanda kesedihan.
[Image: 0f478.jpg]
[Image: 3722f.jpg]" "[Image: 3722f.jpg]
KISAH DIBALIK LUKISAN TANGAN :
Ada 2 orang sahabat miskin
yang mempunyai keinginan
untuk sekolah; tapi kedua orang
tersebut adalah orang yang
tidak mampu; lalu pergilah
mereka ke kota. Karena biaya
sekolah mahal, berundinglah
kedua orang tersebut.

Orang I : biarlah kau yang
sekolah, aku yang bekerja.. nanti
setelah kau lulus baru aku yang
sekolah...

Orang II: Tidak, kau saja yang
sekolah.. aku yang bekerja...
Begitulah kedua sahabat itu
berunding; sampai pada
akhirnya salah satu dari mereka
ada yang sekolah dan yang satu
lagi bekerja.

Albert namanya yang sedang
sekolah, belajar dengan giatnya..
sampai akhirnya dia lulus
dengan predikat yang sangat
memuaskan. Dan temannya itu
bekerja sebagai buruh kasar..
apapun dilakukannya agar dia
mendapatkan uang dan
mengirimkannya untuk Albert
sebagai biaya kuliahnya.

Pulanglah Albert dan menemui
temannya dirumah; sebelum dia
ketok pintu, dia mendengar
kawannya (sedang sekarat)
sedang berdoa seperti ini: "Ya
Tuhan, biarlah sahabatku Albert
belajar dan lindungi dia serta
beri dia kekuatan agar cita-cita
kami tercapai. Jari-jariku terasa
mati, tulang-tulangku sudah tak
mampu digerakkan, aku sudah
tidak bisa lagi untuk sekolah..."
Akhirnya.. kawannya itu
meninggal.

Untuk mengenang sahabatnya
itu, maka Albert membuat
lukisan "TANGAN YANG SEDANG
BERDOA" dan sampai sekarang
banyak sekali dipasang orang di
rumah.

Demikianlah cerita lukisan itu,
semoga kita bisa menyimak arti
sebuah persahabatan dan
makna lain yang terkandung
dalam lukisan itu.

"Aku memberikan perintah baru
kepada kamu; yaitu supaya
kamu saling mengasihi; sama
seperti Aku telah mengasihi
kamu demikian pula kamu harus
saling mengasihi... Dengan
demikian semua orang akan
tahu bahwa kamu adalah murid-
murid-Ku, yaitu jikalau kamu
saling mengasihi."
(Yoh 13: 34-35)

"Tidak ada kasih yang lebih
besar daripada kasih seorang
sahabat yang memberikan
nyawanya untuk sahabat-
sahabatnya."
(Yoh 15:13).